Tadi pagi saat aku membuka tl twitter aku sempet baca ada yang nulis tentang perasaan bersalah yang semakin banyak hadir di masa-masa awal dewasa, aku rasa aku sependapat. Di usia yang sudah memasuki kepala dua ini kepalaku sering sekali berisi hal-hal yang sudah semestinya aku pikirkan. Meskipun sering juga permasalahan tak penting ikut nimbrung di dalamnya. Ya, aku persilahkan saja dia masuk padahal dengan begitu aku semakin terbebani olehnya. Haha bodoh
Setiap pagi sampai siang aku hanya dirumah sendirian karena bapak ibu kerja dan adik sekolah. Meskipun sepi , otakku ramai sekali. Keresahan akan masa depan semakin menemaniku, aku bingung harus mulai dari mana untuk memperbaikinya. Biasanya kalo mulai pusing sih aku cuma kembali membersihkan rumah meskipun pagi sudah kulakukan, dengan begitu aku merasa sedikit berguna. Tapi “mereka” jelas dengan cepat datang kembali. Haha ini sungguh menyiksa
Sepertinya ini cukup terlambat untuk aku mengatakan salah jurusan. Sejujurnya aku kurang nyaman, sehingga apapun yang aku lakukan tidak pernah sepenuh hati. Herannya, kenapa aku baru saja menyadarinya? Siyal. Mungkin kalau tahun lalu aku masih bisa mencoba ngomong baik-baik dengan bapak ibu pengen ambil jurusan yang baru ku sadari ternyata “sangat aku”. Tapi mau gimana lagi sudah sekarang gini pasti usulanku di tolak dan juga sudah sangat eman-eman jika dilihat dari banyaknya materi yang sudah mereka keluarkan.Tadi aku memikirkan keluhan ini saat mencuci piring sambil dengerin lagunya Nosstress-Semoga, Ya.
| jamnya gak pas itu wkwk |
Hah!! Meskipun aku ikut menyelipkan doa saat menyenandungkan liriknya dengan penuh harapan tapi rasanya tetep sia-sia. Karena lagi-lagi perasaan kecewa dengan diri sendiri akibat beberapa hal yang tak kulakukan padahal bisa mampu mengalahkan pengharapanku. Lalu kini maumu apa?
Ah ini tulisan apa sih
Nggak guna
Komentar
Posting Komentar